HKBP DAMMERBOER Hutaimbaru Padangsidimpuan
Sejarah (Kilas balik 158 tahun Kristen di tanah Angkola)
1824 Utusan dari gereja baptis Inggris Nathan Ward,Richard Burton tiba di Silindung.
1825 Tuanku Rao (Paderi) menyerang Tapanuli Membawa agama islam dengan tujuan pembentukan negara Darul Islam Minangkabau yang di pelopori oleh Tuanku Nan Renceh, Berhasil mengislamkan Tapanuli Selatan tapi gagal di Tapanuli Utara akibat mewabahnya kolera.
1834 Utusan Zending Amerika pertama Munson & Lyman sampai ke Lobupining.Utusan American Baptis Mission 3 orang yakni Pdt Munson, Lyman dan Pdt Ellys. Tetapi Pdt Ellys akhirnya melayani di Pakantan Mandailing. Sebab telah ada 2 orang bekas perwira paderi yakni Jamandatar Lubis dan Kalirancak Lubis yang telah di babtis oleh Pdt Verhoven(menurut MOP adalah orang Batak pertama yang di babtis)yang kembali ke akantan Ada beberapa informasi tentang terbunuhnya Pdt Munson, Lyman,,salah satunya mengatakan 23 juni 1934 mereka berangkat dari Sibolga menuju Silindung,mereka ditemani oleh juru bicara Jamal Pasaribu. Didekat huta Lobu Pining Pdt Lyman yang pandai berburu terjadi insiden tertembaknya seorang wanita yang ternyata adalah Namboru dari Raja Panggulamai. Pada malam 28 juni 1934 mereka di tangkap oleh masyarakat Lobupining dan di hukum mati.
1840 Franz Wilhelm Junghuhn seorang ahli Bangsa Jerman mempelajari adat budaya dan Bahasa Batak dan memperkenalkan suku Batak di Eropa Sebagai seorang GEOLOG Junghuhn mengetahui bahwa tanah angkola mengandung emas, tetapi masyarakatnya sebagian di utara masih PAGAN dan KANIBAL. Dia memberikan masukan agar dibuka zending Kristen di Tanah Batak.
1849 Herman Neubronner Van Der Tuuk di utus Nederlandsche Bijbelgenootschap untuk mempelajari Bahasa Batak dan menterjemahkan alkitab ke dalam Bahasa Batak Ia adalah orang Eropa pertama yang meneliti tentang bahasa Batak dan orang Eropa pertama yang menatap DANAU TOBA.Dan ia juga mengusulkan agar kegiatan penginjilan dilakukan langsung ke Tapanuli bagian utara. Ia juga menterjemahkan sebagian isi Injil kedalam bahasa Batak.
1857 Gerrit Van Asselt di utus oleh Ds.Hermanus Willem Witteven pimpinan gereja di Ermeloo Belanda tiba di Angkola/Sipirok membuka pelayanan di Simatorkis dan Paraosorat. Setelah mendengar laporan tentang Tanah Batak,H V Witteven seorang pemimpin gereja kecil di daerah pertanian Ermeloo Belanda tergerak hatinya untuk mengirimkan missionaris. Ia mempersiapkan seorang pemuda Gerrit van Asselt yang baru kehilangan Orangtua laki-lakinya untuk di didik menjadi seorang missionaries.Karena gereja tidak memiliki banyak uang untuk membiayai penuh rencana kegiatan missionaries tersebut Van Asselt juga dibekali ketrampilan Bertani dan Pertukangan untuk melanjutkan hidupnya kelak di tanah Batak. Setelah sampai di Angkola ia bekerjasebagai tenaga lapangan pada pemerintahan Belanda,akibat adanya pelarangan dari penguasa masaitu untuk melanjutkan perjalanan ke Tanah Batak Utara.Iapun mulai melakukan Penginjilan di PARAU SORAT Sipirok. Beberapa tahun kemudian ia pada 31 maret 1961,dua orang Batak pertama dibabtis yaitu Simon Siregar dan Jakobus Tampu bolon.(menurut HKBP) Van Asselt juga mendidik Kalep Siregar dari Hutaraja sipirok dan membawnya ke Simatorkis Angkola untuk menjadi guru zending.(St Labo H Siregar adalah cucu dari Gr Zending Kalep Siregar)
1858 Menyusul 4 orang misionaris utusan Witteven yakni Freedrich Wilhelm Betz (Sipirok),Van Daalen (Simapilapil Angkola),Dammerboer (Hutaimbaru Angkola),Koster(Pargarutan Angkola).
1858 Dammerboer mendirikan rumah ibadah di Hutaimbaru dan memulai kegiatan misionaris di daerah Angkola Julu( Hutaimbaru Sabungan,Siharangkarang Tinjoman)HARI KELAHIRAN GEREJA HUTAIMBARU Beberapa informasi lisan tentang Dammerboer ketika membangun Rumah Ibadah dan Sekolah yaitu; Pada masa itu jalan ke Sibolga masih jalan Pedati,tetapi 6 buah tiang utama di bawa dengan pedati dari Sibolga,kemudian dibawa ke Sumbar untuk di ukir barulah setelah di ukir dibawa kembali ke Hutaimbaru untuk tiang utama bangunan(Pdt F M Marpaung) Juga ia pernah menyembuhkan anak seorang pemuka masyarakat Tinjoman yang telah lama sakit dan ketika sianak sembuh mereka satu keluarga menjadi seiman dengan Dammerboer dan keturunannya sebahagian masih tinggal di Tinjoman.(Pdt F M Marpaung)
1861 Rapat di Paraosorat Sipirok diikuti oleh dua pendeta Belanda Van Asselt,Betz dan dua pendeta Jerman Heine,Klemmer memutuskan penginjilan diserahkan dan dilanjutkan kepada Rheinische Missionsgessellschaft(RMG) HARI KELAHIRAN HKBP
1861 Dammerboer memulai kegiatan kependidikan di tanah Angkola dengan membuka sekolah bagi anak anak pribumi juga menulis dua buku pelajaran berbahasa Angkola yang berjudul :
- M U T I K
- SINGGOLOM
Selanjutnya Dammerboer bersama Charles Adrian Van Ophuysen(ahli bahasa yang juga menyempurnakan Bahasa Indonesia atau EYD) dan Pangulu Lubis(guru Batak) berkecimpung di Kweekschool Padangsidimpuan. Buku tersebut langsung ditulis oleh Pdt Dammerboer memakai bahasa Angkola, isinya tentang kegiatan yang ada disekitar Angkola Julu(kearifan lokal seperti yang disampaikan oleh 2 orang sumber yakni St L H Siregar dan Pakpahan mengatakan
“KETA MAISOIT KELE TU SIGESANGAN,
NATUARI SADA MARBUNGA HUIDA”
Sigesang adalah nama perladangan antara Hutaimbaru dan Untemanis tempat tumbuhnya pohon Soit,yang buahnya pada masa itu adalah alat permainan favorit anak lakilaki. Seperti yang sampaikan oleh Pdt F M Marpaung bahwa ia masih sempat mempergunakan buku ini ketika sekolah SR di Sipirok ada pun pantun masih ia ingat adalah;
“HORBO SI DUANG DAENG
MANANGKOK TU SABA TARUTUNG
ENDE NI LUMAING LAING
ANDUKKAPMI SORA MANJUJUNG”
1914 Istri pendeta Dammerboer,yakni Ibu Van Den Bosch meninggal dunia dan dimakamkan di kompleks gereja Hutaimbaru.Menurut informasi lisan, selama hidupnya ibu Van Den Bosch menyatu dengan masyarakat Hutaimbaru dengan mengikuti setiap kegiatan perempuan yang ada di Hutaimbaru seperti MARPEGEPEGE memakai HADANGAN dll. Informasi lisan juga mengatakan Pdt Dammerboer memiliki seorang anak yang dibesarkan di Hutaimbaru dan sesudah remaja berangkat ke Jawa untuk sekolah dan akhirnya bekerja di perkebunan teh di Bogor.Di masa tuanya pendeta Dammerboer meninggalkan Hutaimbaru.Ada beberapa informasi lisan yang mengatakan bahwa Pdt Dammerboer dijemput oleh anaknya dan di bawa ke Bogor, ada juga yang mengatakan ia kembali ke Belanda.Belum ada informasi dimana ia wafat dan dimakamkan.
SETELAH ERA DAMMERBOER. Belum diketahui siapa yang menciptakan lagu khusus untuk mengenang pendeta Dammerboer.Lagu tersebut menurut St L Siregar masih terus dinyanyikan sampai tahun 50 an liriknya :
“Ale pandita Dammerboer,
Tarsingot hami nuaeng di ho
Salolot 60 taon panditai di Angkola on,
Sabungan Julu tarbarita Jesus i
Sahat tu Siharangkarang lopus tu PargarutaniI”
(Disyairkan oleh St.L.Siregar)
Sampai tahun 1940 belum diketahui secara pasti siapa yang melanjutkan kegiatan pelayanan ibadah, secara informasi lisan ada beberapa nama yakni : - Gr zending Namorabegeon - Pdt.Samuel Tanjung – Gr Marinus dan - St.Pane
1929 Java comite menyerahkan seluruh gereja dalam naungannya kepada HKBP,termasuk gereja Dammerboer di Hutaimbaru
1950 Gereja HKBP Hutaimbaru dipimpin oleh Gr.Edom/Elom Harahap.Dibantu olehSt.Andanatas Pakpahan.(Belum ada data mulai kapan Gr Edom/Elom Harahap mulai bertugas)
1950 Gereja HKBP A Hutaimbaru dipimpin oleh St.Andanatas Pakpahan dibantu oleh beberapa penatua yaitu - St. Mamat Siregar, - St.G.Nainggolan - St.K.Marbun, - St.F.V.Manik.
1960 Perayaan “PESTA 100 TAON HAKARISTENON di ANGKOLA JULU 1858-1958”yang dirayakan 9 Juli 1960
1975 Gereja HKBP Hutaimbaru dipimpin oleh St.K.Marbun dibantu oleh
- St.F.V.Manik, - St.Hutahaean.
1984 Gereja HKBP Hutaimbaru dipimpin oleh St.F.V.Manik pentahbisan penatua baru
- Ny.Parapat br Tobing,- Ny.Siahaan br Pardede, - St.L.Siregar, - St.J.Simanjuntak
- St. Sihombing
1994 Gereja HKBP Hutaimbaru dipimpin oleh St.Sihombing,pentahbisan penatua baru
– St.H.Manik, - Ny.Hutagaol br Marbun, - St.W.Pasaribu, - St.R.Simanjuntak,
- St.Ch.Pardosi
2004 - sekarang
HKBP Hutaimbaru dipimpin oleh St.H.Manik pentahbisan penatua
- St.R br Siahaan, - St. br Sitinjak,St.R br Silaban,- St.P.Togatorop, - St.P.Gultom, - St.J.Ompusunggu
2016 Juli 9 Seksi sejarah membacakan kilas balik 158 tahun HKBP Hutaimbaru dengan mewacanakan penabalan nama DAMMERBOER menjadi nama gereja menjadi HKBP DAMMERBOER HUTAIMBARU
2016 Juli 10 Pesta ulang tahun ke-158 HKBP Hutaimbaru.Susunan panitia :
Ketua : Farel Siahaan
Sekretaris : E.Sihombing
Bendahara : H.D.Panggabean
Seksi sejarah :Deodo A N Simbolon
Seluruh panitia pada perayaan pesta ulang tahun menyampaikan kepada pendeta resort Padangsidimpuan M Simaremare di depan Parhalado dan jemaat HKBP Hutaimbaru mendukung penabalan nama HKBP DAMMERBOER HUTAIMBARU.
Psp,11 Juli 2016
Deodo A.N.Simbolon (Agungnura2807@gmail.com)
St P. Togatorop,
Farel Siahaan
Cat : Mohon saran & kritik untuk penyempurnaan kilas balik 158 tahun HKBP DAMMERBOER HUTAIMBARU